Translate

Detik-Detik Imam Masjid Meninggal Dunia Diatas Mimbar Saat Sedang Doakan KRI Nanggala-402, Semoga Husnul Khotimah

 




Saat sedang mendoakan kru KRI Nanggala-402 Muhammad Ruddin Emang, Imam Masjid Muhammadiyah Baiturrahman tiba-tiba meninggal dunia. Kejadian itu terjadi pada Senin 26 April 2021 usai Salat Dhuhur di Masjid Baiturrahman Panaikang, Kota Makassar.


Menurut seorang jemaah masjid, Ustadz Ruddin Emang sudah akan mengakhiri ceramahnya dengan membaca doa, namun tiba-tiba badannya terjatuh menimpah mimbar. Saat itu almarhum mengangkat kisah Nabi Yunus yang dimakan ikan dan peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402.


“Almarhum mendoakan semua saudara yang menjadi korban (KRI Nanggala 402). Mudah-mudahan diampuni dosa-dosanya, kurang lebih seperti itu,” kata Taufiq kepada SuaraSulsel.id. Taufiq mengaku sudah mengenal almarhum selama 40 tahun. Tadi subuh sempat berkomunikasi dan kondisi almarhum sehat. Bersemangat.“Almarhum rutin membaca dan merangkum bacaannya. Pendidik terbaik dalam kelurga. Tidak pernah terlihat marah,” kata Taufiq.


Almarhum Ustadz Ruddin Emang meninggalkan 10 orang anak. Rencananya akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di daerah Biringkanaya.“Besok,” ungkap Taufiq. Imam Masjid Muhammadiyah Baiturrahman Muhammad Ruddin Emang meninggal dunia saat menyampaikan ceramah usai salat dhuhur, Senin 26 April 2021.


Almarhum adalah mantan Ketua Majelis Pustaka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar periode 2010 – 2015. Majelis yang mengurusi pusataka Muhammadiyah. Seperti kitab-kitab, buku, dan referensi Muhammadiyah. “Pengurus dan imam Masjid Baiturrahman sejak lama,” kata Ketua Pemuda Muhammdiyah Makassar Awang Darmawan kepada SuaraSulsel.id.Awang mengatakan, almrhum Muhammad Ruddin Emang sudah lama menjadi pengurus dan imam masjid Baiturrahman Panaikang Makassar.


Informasi yang diperoleh, istri almarhum bernama Rahmiyati Razak juga telah berpulang ke rahmatullah bulan lalu, 13 Maret 2021. Almarhum Ruddin Emang juga dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.“Keluarga besar Muhammadiyah Kota Makassar merasakan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum. Ini sebuah kehilangan besar bagi kami di Muhammadiyah,” ungkap Awang.


Menurut Awang, khususnya di Angkatan Muda Muhammadiyah, almarhum adalah sosok pejuang dakwah Muhammadiyah yang istiqomah, tawadhu’, dan senang berbagi ilmu.“Beliau teladan bagi kami anak-anak muda Muhammadiyah,” kata Awang.



Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel